Kontak Info:

Phone:021 29134017
Mobile:+62 877-7177-5663
Website:Belipart
modifikasi ukuran ban motor harian
Modifikasi

Haram Modifikasi Ukuran Ban Motor Harian, Hobilah Pada Tempatnya

Halo Sobat Bikers. Sebagian orang merasa kurang puas dengan sepeda motor yang dikeluarkan pabrikan. Beberapa cenderung memiliki selera tersendiri dalam style motor kesayangannya. Hal inilah yang membuat mereka akhirnya memilih jalan modifikasi, salah satunya dengan mengganti ukuran ban standar dengan ukuran yang dikehendaki. Setelah sempat booming modifikasi ban cacing, kini mulai booming modifikasi dengan ukuran ban yang sangat besar alias gambot, dan mengganti ban motor dengan tipe ban tahu atau ban trail. Nah kira-kira modifikasi ban motor yang aman itu seperti apa sih? Penasaran? Yuk simak baik-baik penjelasan di bawah ini ya sob!

 

Modifikasi Ukuran Ban Motor Harian

ukuran ban besar alias gambot

Mengganti ban dengan ukuran yang lebih besar atau yang lebih kecil, sebenarnya sah-sah saja dilakukan, asal sesuai aturan. Biasanya, selisih ideal antara ukuran lebar ban dan velg yang digunakan memakai selisih plus minus dua tingkat. Contohnya, kalo pelek standar dengan lebar 2,75 inci, dan ban standar selebar 3 inci, maka maksimal ukuran bannya adalah 3,25 inci, atau ukuran 100/90. Sedangkan untuk pelek 3,25 inci, maka ukuran ban maksimalnya adalah 4 inci, atau ukuran 120/70.

Tapi modifikasi ban seperti di atas punya efek terhadap akselerasi mesin, sob. Makin besar ukuran ban yang dipakai semakin berat juga bobot yang dimiliki, sehingga bobot total motor pun bertambah. Dengan begitu mesin lah yang akan bekerja lebih keras untuk mendorong sekian kilogram bobot motornya. Namun stabilitas handling motor saat bermanuver biasanya akan lebih baik karena area kontak ban yang lebih luas.

Namun sebaliknya, mengganti ban dengan ukuran lebih kecil dari standar pabrik membuat bobot motor berkurang. Makin ringan bobot total motor membuat efisiensi kerja mesin semakin optimal, kinerja mesin nggak akan terlalu berat. Tapi perlu diperhatikan, sob. Mengganti ban yang lebih kecil dari standar sebenarnya sangat berbahaya. Nggak cuma memperbesar resiko kecelakaan atau bahkan ditilang, unsur kenyamanan pun bakal berkurang.

Ban dengan ukuran yang lebih kecil memiliki area kontak ke permukaan jalan sangat minim ketimbang ban standarnya. Hal ini lah yang membuat motor jadi gampang selip, apalagi dikondisi jalan yang basah. Kemudian, daya serap guncangan oleh ban kecil ini relatif lebih minim karena impact akan lebih cepat tersalur pada bodi motor.

 

Perlukah Mengganti Tipe Ban?

tipe ban cross

Sementara untuk mengubah tipe ban sebenarnya sangat tidak disarankan kalo digunakan tidak pada tempatnya. Karena sejatinya jenis ban tersebut diciptakan dengan acuan medan atau track yang dilewati, sifatnya “khusus”. Misal motor harian jenis skutik yang digunakan di perkotaan akan “haram” rasanya jika menggunakan ban tahu / trail. Idealnya ban tipe cross ini hanya digunakan di medan yang berlumpur atau tanah seperti di hutan.

Bukan tanpa alasan, ban model ini memang dirancang untuk memberikan traksi yang kuat terhadap tanah dengan desainnya yang seperti cakar. Saat dipaksa untuk digunakan pada jalan aspal, ban ini memiliki area kontak yang relatif minim daripada ban slick sekalipun. Sehingga resiko kecelakaan pun juga makin tinggi.

 

ban slick khusus balap

Bagaimana jika model ban yang digunakan mempunyai kemiripan seperti ban standar dan ban slick (ban khusus balap)? Memang, keduanya punya kemiripan, hanya saja ban slick kebanyakan nggak punya alur ban. Keduanya pun sama-sama digunakan pada jalanan aspal. Tapi tunggu dulu, meski begitu ban tersebut punya konstruksi bahan yang berbeda dengan ban standar. Biasanya ban slick dibagi sampai tiga tingkatan kompon yaitu soft, medium dan hard. Untuk jenisnya ban balap ini ada dua, untuk balap track kering (dry race) dan ban khusus track basah / hujan atau biasa dikenal dengan wet race.

Bahaya kah jika ban slick khusus balap digunakan harian? Jawabannya, Tentu saja iya. Sebab kondisi jalan raya sangat berbeda dengan di sirkuit. Debu, tanah maupun kotoran akan jarang sekali ditemui di lintasan balap. Dan temperatur kerja ban juga sangat berbeda antara ban balap dan standar. Ban “gundul” ini akan optimal jika mencapai suhu tertentu yang umumnya suhu ini relatif tinggi sebab beban kerja akselerasi dan deselerasi yang dilakukan terus menerus.

 

Kesimpulannya,

bagaimana pun ubahan pada motor kalian, mengubah tipe ban akan sangat berbahaya jika tidak sesuai penggunaannya. Unsur keselamatan dan kenyamanan harus menjadi prioritas utama saat memodifikasi motor harian. Perhatikan pula batasan-batasan yang bisa ditangani komponen motor, khususnya ban. Motor sport fairing 250cc akan sangat tidak relevan jika dipasangkan velg dan ban cacing karena bobot motor melebihi kapasitas angkut kedua ban tersebut. Beberapa point diatas bisa saja kalian abaikan kalo memang untuk motor khusus kontes modifikasi. Semua kembali pada kesadaran masing-masing akan keselamatan bersama di jalan raya.

Youtube Belipart