Kontak Info:

Phone:021 29134017
Mobile:+62 877-7177-5663
Website:Belipart
upgrade pengapian motor
Edukasi

Pengen Upgrade Pengapian Motor, Pilih Piggyback Atau ECU Racing?

Gak sedikit pemilik motor yang bingung mau upgrade sistem pengapian dengan memasang piggyback atau ganti ECU Racing stand alone. Jawabannya adalah ‘dusta’ jika ada yang bilang, ganti ECU bisa meningkatkan tenaga mesin lebih besar dari pasang piggyback. Karena tenaga mesin akan berbanding lurus dengan Air Fuel Ratio (AFR). Lalu, apa keunggulan ECU stand alone yang cenderung harganya lebih mahal dari piggyback? Ini jawabannya sob.

 

Piggyback

Peran utama dari piggyback adalah sebagai alat penipu. Jadi piggyback merupakan alat tambahan sehingga tetap memerlukan ECU standar bawaan motor. Cara kerja manipulator ini ada dua. Pertama menipu info dari sensor yang masuk ke ECU, seperti yang diterapkan pada Open Looper. Kedua dengan cara menipu perintah ECU yang menuju injektor seperti Fuel Control Speed Sparks, Equteche dan lainnya.

piggyback fuel controller

Cara pertama yang dilakukan Open Looper, tentu membuat semprotan bensin di injektor bertambah secara merata di seluruh rentang putaran mesin alias rpm. Jadi, jika mapping dari ECU standar dibuat lean di rpm rendah, lalu middle (cukup) di rpm tengah dan lean kembali di rpm atas dari pabrikannya, otomatis semuanya akan berubah jadi middle di rpm bawah dan atas, tapi akan lebih rich di rpm tengah saat menggunakan Open Looper.

Sedangkan cara kedua dapat dilakukan lebih detail lagi. Kekurangan detail pada open looper, diperbaiki pada Fuel Controler, lantaran mampu mengubah jumlah semprotan bensin di injektor yang terbagi menjadi tiga area map : low rpm, middle rpm dan high rpm. Artinya, setup kebutuhan bensin di ruang bakar jadi bisa lebih sesuai.

Tapi pemasangan Fuel Controler di motor injeksi modern, wajib dipadukan dengan open looper. Karena komputer modern telah menganut sistem close loop, jadi gas buang tetap dikontrol sehingga saat terdapat AFR menjadi rich, lalu ECU akan mengurangi suplai bensin secara otomatis.

Sistem Pengapian ECU Racing Stand Alone

ECU stand alone berarti memiliki beragam pengaturan yang berhubungan dengan kinerja mesin di ruang bakar yang bisa diatur tanpa ada penambahan perangkat khusus. Device ini nggak cuma mengatur debit bahan bakar, bahkan timing pengapian pun dapat diubah. Terlebih lagi limiter, fuel acceleration, injector timing, idle rpm, dan lainnya. Asyik kan?

pengapian ECU racing apitech murah
ECM Nama Lain Dari ECU alias Engine Control Unit

Tapi semua ini jelas memerlukan keahlian dalam men-setting ECU. Salah setting, motor malah nggak enak. Inilah sisi negatif dari pemakaian pengapian ECU Racing stand alone bagi orang awam. Semakin detail pengaturan, otomatis diperlukan tingkat pemahaman ECU yang lebih dalam.

Sebagai pembanding, ECU Juken 5 Pro yang dilansir BRT memiliki detail pengaturan hingga per 500 rpm dengan bukaan throttle per 2 – 10%. Jika dibandingkan dengan Aracer RC Mini 5, pengaturannya lebih simple karena hanya per 2.250 rpm dan bukaan throttle per 2 – 40%.

setting pengapian ecu programable android
ECU aRacer RC Mini 5 Yang Bisa Disetting via Android

Begitu pun dengan ignition timing. Detail yang ditampilkan juga begitu lengkap, sehingga memudahkan pemilik motor untuk mengganti jenis oktan bensin yang digunakan atau membuat karakter mesin sesuai yang diinginkan, semisal dibikin halus atau agresif.

 

Cek harga ECU Stand Alone Apitech by TDR disini!

 

Power Mesin Dipengaruhi AFR

Jika berbicara tenaga mesin, tentu terkoneksi dengan campuran udara – bahan bakar atau sering disebut dengan AFR (Air Fuel Ratio). Bukan rahasia lagi jika ECU standar dengan sistem close loop dirancang untuk memberikan kadar emisi gas buang yang rendah. Alhasil, AFR akan berada direntang ideal, yakni 14,7 : 1. Bahkan saat melaju konstan, AFR bisa mencapai angka 15 : 1.

grafik campuran bahan bakar terhadap rpm

Dan bukan rahasia lagi, jika AFR performa berada direntang 12 – 13,3 : 1. Artinya, jika AFR saat full throttle (100%) dibikin AFR performa, tentu tenaga akan meningkat secara otomatis namun kadar emisi juga makin besar.

 

Ubah Pengapian Model Yang Mana?

Kesimpulannya, mau pake piggyback atau ganti ECU, kalo saat digas poll alias throttle terbuka 100%, settingan AFR berada direntang performa, tentu tenaga yang dihasilkan akan nggak jauh beda diantara keduanya. Namun perbedaan paling mencolok adalah terletak pada setup timing pengapian. Jika dilakukan dengan tepat terutama di putaran rendah hingga menengah, otomatis akan mempermudah mesin untuk menggapai performa maksimumnya. Ini adalah soal detail yang tidak ada di piggyback pada umumnya.

Youtube Belipart